Belajar Logika Proposional

Mimpikanlah sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, karena sebenarnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi dan semua berawal dari mimpi. Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, coba lagi.

Logika Proposisional

            Logika proposisional merupakan ilmu dasar untuk mempelajari algoritma dan logika yang terkait di dalamnya yang berperanan sangat penting dalam pemrograman. Proses kerja komputer tidak dapat dilepaskan dari program-program, di mana komputer akan menerjemahkan programprogram tersebut dengan sistem logika. Dengan alasan di atas maka belajar logika proporsisional sebagai dasar logika algoritma sangat diperlukan dalam belajar pemrograman maupun belajar
bahasa pemrograman.


Proposisi

            Proposisi atau pernyataan merupakan komponen penyusun logika dasar yang dilambangkan dengan huruf kecil (p, q, r, ...). Proposisi hanya dapat diiwakili oleh kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung nilai kebenaran yaitu dapat bernilai benar atau salah tetapi tidak mungkin memiliki kedua nilai tersebut. Lawan kalimat deklaratif adalah kalimat terbuka, artinya kalimat yang nilai kebenarannya tidak bisa ditentukan.


Relasi Proposisional

            Untuk mengkombinasikan dua buah proposisi atau lebih diperlukan connective atau penghubung.


Propositions + Propositional Connectives ® Sentences

            Untuk menggabungkan proposisi-proposisi dan penghubungnya diperlukan Syntactics Rules yaitu suatu aturan yang diperlukan untuk mengkombinasikan antara propositions dan propositional connectives untuk menghasilkan sentences (kalimat logika).
1.Setiap proposition adalah sentence tanpa ada propositional connectives.
2.Jika p suatu sentence maka negasinya not p juga sentence. Negasi atau ingkaran adalah
proposisi yang nilai kebenarannya berlawanan dengan proposisi semula. Suatu proposisi yang
disertai dengan kata-kata 'tidak', 'bukan' dan sebagainya. Misalkan terdapat proposisi p maka
negasinya adalalah - p atau ~p.
3.Jika p dan q sentences maka conjunction-nya yaitu 'p and q' juga sentences. Conjunction
yaitu dua proposisi atau lebih yang dihubungkan dengan kata 'dan' atau 'and'. Lambang yang
digunakan adalah ^, &.
4.Jika p dan q sentences maka disjunction-nya yaitu 'p or q' juga sentences. Disjunction yaitu
dua proposisi atau lebih yang dihubungkan dengan kata 'atau' atau 'or'. Lambang yang digunakan
adalah v, +.
5.Jika p dan q sentences maka implication-nya yaitu 'if p then q' juga sentences.
            Implication adalah penggabungan dua proposisi dengan bentuk 'jika p maka q'.Lambang yang digunakan adalah ®. Proposisi pertama (p) disebut anteseden sedangkan
proposisi kedua (q) disebut konsekuen.
6.Jika p dan q sentences maka equivalence-nya yaitu 'p if and only if q' juga sentences.
Equivalence atau biimplikasi adalah penggabungan dua proposisi dengan bentuk 'p jika
dan hanya jika q'. Kata penghubung yang lain adalah iof, iff, jika dan hanya jika (jhj).
Lambang yang digunakan adalah «.
7.Jika p, q dan r sentences maka conditional-nya yaitu 'if p then q else r' juga
sentences.


Interpretasi

            Interpretasi adalah pemberian nilai kebenaran (benar atau salah) pada setiap simbol
proposisi dari suatu kalimat logika. Semantic Rules adalah suatu aturan yang digunakan untuk menentukan truth value (nilai kebenaran) dari suatu sentence. Untuk mempermudah penyajiannya dibuatlah tabel kebenaran.

1.Negation Rule (Aturan NOT)
            Negasi bernilai benar jika proposisi mula-mula bernilai salah dan sebaliknya apabila proposisi mula-mula bernilai benar maka negasinya mempunyai nilai kebenaran salah.
P not p
True False
False True
Tabel 1 Aturan NOT

2.Conjunction Rule (Aturan AND)
            Konjungsi bernilai benar jika setiap proposisi penyusunnya benar.
P Q p and q
True True True
True False False
False True False
False False False
Tabel 2 Aturan AND

3.Disjunction Rule (Aturan OR)
            Minimal satu proposisi penyusunnya benar maka disjungsi bernilai benar.
P Q p or q
True True True
True False True
False True True
False False False
Tabel 3 Aturan OR

Untuk relasi konjungsi dan disjungsi berlaku sifat-sifat aljabar logika sebagai berikut :
a.Hukum Idempoten
pvp = p
pÙp = p
b.Hukum Komutatif
pvq = qvp
pÙq = qÙp
c.Hukum Assosiatif
(pvq)v r = pv(qvr)
(pÙq)Ùr = pÙ(qÙr)
d.Hukum Distributif
pv(qÙr) = (pvq) Ù (pvr)
pÙ(qvr) = (pÙq) v (pÙr)
e.Hukum Identitas
p v False = p
p Ù True = p
f.Hukum Ikatan
p v True = True
p Ù False = False
g.Hukum Komplemen/Negasi
p v not p = True
p Ù not p = False
h.Hukum Negasi Ganda
not(not p) = p
i.Hukum De Morgan
Negasi dari konjungsi dan disjungsi:
~ (pvq) = ~p Ù ~q
~ (pÙq) = ~p v ~q
j.Hukum Absorbsi
p v (p Ù  q ) = p
p Ù   (p v q ) = p
k.Negasi True dan False
~True = False
~False = True
4.Implication Rule (Aturan IF-THEN)
Implikasi bernilai salah bila anteseden benar dan konsekuen salah. Misalkan kita mempunyai
sebuah bentuk implikasi seperti berikut:
p®q
Bentuk implikasi tersebut dapat dibaca:
a. Jika P maka Q
b. P Jika Maka Q
c. P Syarat cukup untuk Q
d. Q Syarat perlu untuk P
e. Q hanya jika P
P q if p
then q
True True TRUE
True False False
False True True
False False True
Tabel 4 Aturan IF – THEN
Terdapat beberapa definisi:
a)Jika (p®q) adalah implikasi maka (q®p) adalah konvers
b)Jika (p®q) adalah implikasi maka (~p ® ~q) adalah invers
c)Jika (p®q) adalah implikasi maka (~q® ~p) adalah kontraposisi
d)Jika (p®q) bernilai benar maka (q®p), (~p ® ~q), dan (~q ® ~p) belum tentu bernilai
benar.

5.Equivalence Rule (Aturan IF AND ONLY IF)
            Jika penyusun proposisi mempunyai nilai yang sama maka biimplikasi bernilai benar,
p q p if and only if q
True True True
True False False
False True False
False False True
Tabel 5 Aturan IF AND ONLY IF

6.Conditional Rule (Aturan IF - THEN - ELSE)
Jika p bernilai benar maka q berlaku.
Jika p bernilai salah maka r berlaku
p q r if p then q else r
True True True True
True True False True
True False True False
True False False False
False True True True
False True False False
False False True True
False False False False
Tabel 6 Aturan IF-THEN-ELSE
Sifat-Sifat Kalimat Logika
1.Valid/Tautologi
Suatu sentence f disebut valid, jika untuk setiap interpretation I for f maka f true.
2.Satisfiable
Suatu sentence f disebut satisfiable, jika untuk suatu interpretation I for f maka f true.
3.Kontradiksi
Suatu sentence f disebut kontradiksi, jika untuk setiap interpretation I for f maka f false.






Daftar Pustaka
Ema Utami, Suwanto Raharjo, 2004, Belajar C Di GNU/Linux, ISSN 979-3289-55-4,        Penerbit Graha Ilmu Yogyakarta
Ema Utami, Suwanto Raharjo, 2004, Struktur Data Menggunakan C di GNU/Linux,          ISSN 979-731- 395-6, Penerbit Andi Offset Yogyakarta
Ema Utami, 2004, Logika, Algoritma dan Implementasinya dalam Bahasa Python di        GNU/Linux, ISSN 979-731-443-X, Penerbit Andi Offset Yogyakarta
Ema Utami, Sukrisno, 2005, 10 Langkah Mudah Memahami Logika Algoritma      Menggunakan Bahasa C/C++ di GNU/Linux, ISSN 979-763-020-X, Penerbit   Andi Offset Yogyakarta
Ema Utami, Sukrisno, 2005, 101 Tips dan Trik Bahasa C untuk Pemula di             GNU/Linux, ISSN 979- 763-010-2, Penerbit Andi Offset Yogyakarta
Ema Utami, Sukrisno, Suwanto Raharjo, 2007, Struktur Data : Konsep dan            Implementasinya dalam Bahasa C dan Free Pascal di GNU/Linux, ISSN 979-   756-292-2, Penerbit Graha Ilmu Yogyakarta



“TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA”
lag
Previous
Next Post »
Thanks for your comment